Sabtu, 23 Juli 2022

Pendaftaran Penggerak Komunitas Belajar Angkatan V dan VI

Kami mengajak penggerak komunitas untuk bersama-sama terlibat aktif dalam ekosistem Komunitas Belajar, dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan ingin menerapkan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik di satuan pendidikan melalui interaksi secara rutin dalam wadah dimana mereka berpartisipasi aktif.


Komunitas Belajar yang diharapkan dapat bergabung menjadi Komunitas Belajar yang terlibat dalam implementasi Kurikulum Merdeka memiliki kriteria berikut:
  1. Memiliki penggerak atau pengurus komunitas aktif
  2. Memiliki pertemuan rutin, dapat secara daring atau luring untuk mendiskusikan isu-isu pembelajaran dan atau pengembangan diri guru
  3. Memiliki anggota yang sudah atau akan menerapkan Kurikulum Merdeka

Setiap komunitas dapat diwakili paling sedikit 2 (dua) penggerak komunitas dan paling banyak 3 (tiga) penggerak komunitas, yang mendaftarkan diri melalui satu formulir ini.

Pendaftaran dilakukan oleh Pengurus atau Penggerak Komunitas Belajar dengan kriteria sebagai berikut:
  1. Aktif menjadi bagian dari komunitas
  2. Aktif mengelola komunitas belajar atau memfasilitasi proses belajar dalam komunitas
  3. Memiliki akun belajar.id yang sudah terdaftar
  4. Sudah menggunakan Platform Merdeka Mengajar
  5. Berkomitmen untuk memfasilitasi proses belajar rekan sejawat tentang implementasi Kurikulum Merdeka
  6. Memiliki komitmen menggerakkan komunitas
Seluruh penggerak komunitas belajar yang terdaftar akan mengikuti rangkaian kegiatan webinar dan penugasan untuk dapat terpilih sebagai komunitas belajar untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Perwakilan komunitas dapat mendaftar program Penggerak Komunitas Belajar Angkatan 5 di sini: Formulir Pendaftaran atau dapat mengakses langsung Platform Merdeka Mengajar.

Jumat, 22 Juli 2022

Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:
  1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
  2. mandiri
  3. bergotong-royong
  4. berkebinekaan global
  5. bernalar kritis
  6. kreatif. 
Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi sub elemen.

Pada link berikut ini terdapat uraian terkait dimensi, elemen, sub elemen profil pelajar Pancasila: PROFIL PELAJAR PANCASILA 

  

  






Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. (lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran).

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Bentuk Pemahaman dalam CP

Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya.

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi.

JENJANG PAUD

  • Fase Fondasi (Usia 5-6 tahun)

JENJANG SD

  • Fase A (Kelas 1-2 SD)
  • Fase B (Kelas 3-4 SD)
  • Fase C (Kelas 5-6 SD) 

JENJANG SMP

  • Fase D (Kelas 7-9 SMP)

JENJANG SMA/ SMK

  • Fase E (Kelas 10 SMA)
  • Fase F (Kelas 11-12 SMA) 
Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelektual dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.

Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan CP yang digunakan.

Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di mata pelajaran lainnya berada di fase B.

Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen

  • Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)
  • Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun) 
  • Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun) 
  • Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun) 
  • Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun) 
  • Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Berikut ini adalah Capaian Pembelajaran berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 003/ H/ KR/ 2022.


Tutorial Download Kartu ASN Virtual di My SAPK


My SAPK BKN merupakan aplikasi milik Badan Kepegawaian Negara yang bertujuan untuk memudahkan PNS dalam mendapatkan pelayanan kepegawaian dengan aplikasi berbasis android yang mudah dalam penggunaannya. Secara keseluruhan My SAPK merupakan sebuah sistem aplikasi pelayanan kepegawaian BKN untuk memudahkan kegiatan administrasi para PNS seperti penginputan gaji, PNS, dan lain sebagainya. Aplikasi ini juga sudah bisa di download di play store.

Banyak sekali manfaat yang dimiliki aplikasi My SAPK BKN ini untuk para ASN dan BKN. Tidak heran jika aplikasi ini banyak di-download dan di-install oleh para ASN di Indonesia. Berikut beberapa manfaat dari My SAPK BKN.

  • Memudahkan ASN dalam menyimpan data atau informasi.
  • Memudahkan ASN menyampaikan informasi pribadi atau data diri langsung ke database BKN.
  • Membuat ASN mudah dalam mengubah beberapa informasi dengan lebih cepat.
  • Memudahkan permasalahan administrasi ketenagakerjaan milik para ASN Indonesia.
  • Memudahkan ASN dalam mengecek kepegawaian-nya di BKN
  • Memudahkan BKN dalam memperbarui informasi dan data milik ASN atau pegawai.
Kartu ASN Virtual baru saja dilaunching pada kegiatan RAKORNAS KEPEGAWAIAN Tahun 2022. Kartu ini dapat dimiliki oleh ASN (PNS / PPPK) melalui aplikasi My SAPK dengan mengunggah foto resmi terbaru.


Tutorial cara mendapatkan Kartu ASN Virtual dapat dilihat di video berikut ini: VIDEO TUTORIAL CETAK KARTU ASN

Petunjuk pembuatan Kartu ASN Virtual dapat dilihat di sini: LOKER BKN

Bagi rekan-rekan ASN yang telah berhasil mengunduh Kartu ASN Virtual, dapat meramaikan melalui twibbon berikut ini: TWIBBON KARTU ASN


Kamis, 21 Juli 2022

Jadwal Pelajaran IKM


Tahun Pelajaran 2022/ 2023 telah dimulai pada tanggal 18 Juli 2022. Implementasi Kurikulum Merdeka juga sudah dimulai. Hal yang harus disiapkan guru dalam IKM ini adalah jadwal pelajaran Kurikulum Merdeka. Ada perbedaan antara jadwal pelajaran Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013, khususnya pada muatan pelajaran dan alokasi waktunya. Pada Kurikulum Merdeka di sekolah dasar tidak lagi berupa tematik, namun sudah menjadi mata pelajaran. Untuk menyusun jadwal pelajaran ini, guru hendaknya juga memperhatikan hal baru dalam Kurikulum Merdeka ini, yaitu P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Berikut ini adalah contoh yang dapat bapak/ibu gunakan sebagai referensi dalam menyusun jadwal pelajaran Kurikulum Merdeka.



Semoga referensi ini dapat membantu bapak/ibu dalam menyusun jadwal pelajaran di Kurikulum Merdeka. 
Salam dan Bahagia.



Selasa, 19 Juli 2022

Struktur IKM SD

Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:

  1. pembelajaran intrakurikuler; dan
  2. projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. 

Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) pertahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

  1. mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
  2. mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau
  3. mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Struktur Kurikulum SD/ MI/ bentuk lain yang sederajat

Struktur kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat dibagi menjadi 3 (tiga) fase:

  1. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
  2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
  3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.

SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.

Proporsi beban belajar di SD/MI/bentuk lain yang sederajat terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

  1. pembelajaran intrakurikuler; dan
  2. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar pertahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.


Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Berikut merupakan penjelasan dari struktur kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat secara umum:

  1. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua. 
  2. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SD/MI/bentuk lain yang sederajat menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didik. d. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dilakukan oleh guru yang melaksanakan fungsi bimbingan dan konseling (BK).


SUMBER: Salinan Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022

Senin, 18 Juli 2022

Panduan Pengembangan KOSP

Panduan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan dokumen yang berisi prinsip dan contoh strategi untuk memandu satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya. Kurikulum operasional dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.

Dalam menyusun kurikulum operasional, satuan pendidikan diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya. 

Panduan meliputi komponen minimal yang ditetapkan oleh Kementerian dalam regulasi yang mengatur Struktur Kurikulum Merdeka dan satu komponen tambahan, yaitu pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dapat dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang siap untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan.

Panduan ini digunakan bersama dengan dokumen-dokumen terkait, di antaranya: Panduan Asesmen dan Pembelajaran dan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pancasila. Dokumen-dokumen tersebut diharapkan dapat dibaca dan dipelajari dengan seksama sebagai penunjang pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pembelajaran dapat diakses di sini: PANDUAN KOSP

Webinar Seri 2

Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan Perencanaan Pembelajaran yang matang secara bertahap dan berkelanjutan 👍👍🤩🤩

Bapak/Ibu Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan semua pihak di Ekosistem Sekolah Ayo Sukseskan "Implementasi Kurikulum Merdeka di Tiap Satuan Pendidikan mulai Tahun Ajaran 2022/2023"

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk berpartisipasi aktif dalam "Webinar Series IKM dan PMM di Kabupaten Tuban" 

Pelaksanaan Seri 2 pada: Tanggal 20 Juli 2022

Jam 13.30 sd 16.30

Via Zoom Meeting dan Live Youtube

Materi : CP, TP, ATP, dan Modul Ajar.

Fasilitas Gratis

  1. E sertifikat 32JP Resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban (4x Series dan Penugasan Mandiri Terbimbing di PMM)
  2. Join Komunitas belajar.id Kab. Tuban untuk berkolaborasi meningkatkan Pengembangan Diri
  3. Update Info seputar IKM dan PMM serta akun belajar.id

Link Pendaftaran: https://s.id/webinarseri2ikm

Terima Kasih

Jumat, 15 Juli 2022

Mengapa Kurikulum Berubah?


Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Kurikulum juga diibaratkan jantungnya pendidikan. Rapl Tyler, dalam bukunya “The Basic Principle of Curriculum” mengungkapkan bahwa ada empat komponen dalam kurikulum, yaitu:
  1. tujuan
  2. konten
  3. metode/ cara
  4. evaluasi.
Klasifikasi kurikulum ada tiga bagian, yaitu: 
  1. tujuan pembelajaran/ konten
  2. panduan pedagogi
  3. panduan asesmen.
Komponen-komponen tersebut dapat digunakan untuk mendesain kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Murid menjadi ajuan atau “core” dari kurikulum itu sendiri. Maka kemerdekaan murid merupakan “jantung” pengembangan kurikulum.

APA PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM?
Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan dalam pembelajaran. Fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar murid. Peran dan fungsi kurikulum dapat kita optimalisasi dalam kerangka:

  1. Mewarisi nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini.
  2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan masa kini dan masa depan.
  3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial.
Murid-murid yang memiliki keragaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama harus menjadi pijakan awal dalam mengembangkan kurikulum. Sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai konteks di mana satuan pendidikan itu berada.

Guru berperan sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran, maka harus tahu bahwa kurikulum nasional perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum diperlukan di setiap satuan pendidikan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Di sini peran guru sebagai pemilik dan pengembang kurikulum di satuan pendidikan. Guru harus melakukan adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik murid. Begitu pula dengan pembelajarannya, guru yang lebih mengetahui kebutuhan murid, kompetensi apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mewujudkannya.


Saat ini kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid, merupakan fondasi atau prasyarat yang diperlukan murid. Hal ini digunakan untuk membangun kompetensi transformasi dengan siklus belajar Aksi-Antisipasi-Refleksi menuju pembelajar sepanjang hayat. Transformasi pembelajaran dengan paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan materi esensial atau bermakna. Bukan banyaknya materi atau konten yang didapat murid, melainkan konten atau materi yang esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara mendalam. Proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat menggunakan siklus pembelajaran inkuiri, yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai dorongan belajar yang kuat pada murid.

Pentingnya rasa ingin tahu pada murid perlu kita munculkan, kemudian digabungkan dengan percakapan yang menjadi bagian dari pembelajaran. Pemberian pertanyaan-pertanyaan terbuka merupakan cara guru untuk menstimulasi pembelajaran murid, mengeksplorasi apa yang mereka ketahui, sehingga menghasilkan dampak yang bermakna dalam penyelidikan-penyelidikan yang mereka lakukan.

SIKLUS PEMBELAJARAN INKUIRI
  1. rasa ingin tahu 
  2. mencari tahu
  3. memilah
  4. membuat koneksi
  5. mengambil makna'
  6. aksi atau tindakan
Transformasi pembelajaran murid berfokus pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek. Dengan demikian diharapkan murid dapat memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

MENGAPA KURIKULUM PERLU DIUBAH?
Saat ini berbagai isu baru menuntut satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang membantu murid untuk menghadapi dunianya yang penuh tantangan. Tantangan atau isu-isu tersebut antara lain: perubahan iklim global, teknologi digital, industri multinasional, dan transformasi budaya. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka, kini dan di masa depan. Mengingat kata-kata KHD, bahwa maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. Maka demi menuntun kodrat murid-murid kita, pembelajaran, termasuk kurikulum yang kita selenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Sebagai guru, kita harus belajar terus untuk mengikuti dan memahami tren kehidupan murid kita yang tergolong generasi Z dan alpha. Berbagai penelitian menyampaikan bahwa mereka sulit dipisahkan dengan media sosial. Keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran. Misalnya dengan meminta murid membuat dan mengumpulkan tugas melalui aplikasi digital. Diperlukannya peran orang tua, masyarakat, dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada murid. Mereka ini yang disebut sebagai pilar pendidikan. Oleh sebab itu, ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid, agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berkolaborasi maksimal.

Guru terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai.
Orang tua harus memahami perkembangan dan kebutuhan murid.
Pemerintah daerah dan pusat, serta semua pihak  yang bergerak di bidang pendidikan juga terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid 

Mari kita bersemangat menghadapi dan menjadi bagian dari perubahan ke arah yang selalu lebih baik.










Kurikulum Merdeka untuk Jiwa Merdeka


Kurikulum Merdeka untuk Jiwa Merdeka

Karya: Mulyono, S.Pd.


Sudah waktunya kini mendidik yang menuntun

Mendidik bukan menuntut anak didik

Mendidik adalah menuntun anak didik menuju kodratnya

Belajar sesuai kodrat hidup dan kodrat alam 


Kurikulum Merdeka jawaban atas tantangan masa depan

Mendidik anak yang kompetitif namun tetap berbudaya

Anak yang berbudi luhur sesuai tradisi bangsa

Kompetitif dan bersaing dengan bangsa lain


Kurikulum Merdeka datang untuk perubahan

Mengubah dimensi pendidikan yang hanya dari nilai ujian

Pendidikan yang bernilai sesuai kodrat manusia yang berbeda

Perbedaan yang masing-masing memiliki potensi


Kita harus berubah

Pendidikan sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara

Kita harus berubah

Pendidikan yang berpusat pada siswa sepenuhnya

Semarak PembaTIK dan Kihajar STEM Tahun 2022 dalam Implementasi Merdeka Belajar


Assalamualaikum Wr  Wb.
Salam semangat 💪

Bapak/Ibu Guru Hebat,
Yuk, daftar sekarang dan ikuti Kegiatan: Webinar Nasional Semarak PembaTIK 2022 sukseskan Implementasi Merdeka Belajar.
Kegiatan ini terbuka untuk semua guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Serta bekerjasama dengan PUSDATIN Kemdikbudristek. 

Webinar ini akan dilaksanakan pada:
📆: Sabtu, 16 Juli 2022
🕘: 13.00 - 15.00 WIB
📍: Join Zoom Meeting

Meeting ID: 917 2999 3408
Passcode: 478559

Bonus:
- E sertifikat 32 JP
- Materi Webinar
- Bergabung di Komunitas Belajar

Materi Pelatihan :
1. Sosialisasi Bimtek PembaTIK dan Kihajar STEM 2022
2. Portal Rumah Belajar
3. Platform Merdeka Mengajar
4. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar 

Dapatkan sertifikat senilai 32 JP jika mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PembaTIK level 1

⭐️ Daftar sekarang GRATIS di 

Mari Kita Wujudkan Merdeka Belajar bersama Rumah Belajar 🙏🙏
Salam Guru hebat
Salam Semangat 💪💪☀️☀️
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Senin, 11 Juli 2022

Webinar Seri 1: Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar


Tahun Ajaran Baru 2022/2023 dengan Semangat Pembelajaran Paradigma Baru sudah di depan mata.

Bapak/Ibu Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan semua pihak di Ekosistem Sekolah terus berbenah "Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka".

Kami mengundang Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi aktif dalam "Webinar Series IKM dan PMM di Kabupaten Tuban" 

Fasilitas Webinar ini:

  1. E-sertifikat 32JP Resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban (4x Series dan Penugasan Mandiri Terbimbing di PMM)
  2. Join Komunitas belajar.id Kab. Tuban untuk berkolaborasi meningkatkan Pengembangan Diri
  3. Update Info seputar IKM dan PMM serta akun belajar.id

Keynote Speaker    : Abdul Rakhmat, ST., MT. (plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban)

Narasumber 1        : Nur Aini Aisyah, S.Kom., M.Pd. (Ko-Kapten Belajar.id Kabupaten Tuban)

Narasumber 2        : Siti Maslufin, S.Pd., M.Pd. (Google Certified Educator)

Narasumber 3        : Anita April Yani, S.Pd. (Google Certified Educator)

Moderator              : Maulidiya Rahma Prastiti, S.Pd. (Google Certified Educator)

Host                      : Zenny Taufiqurrizal, S.Pd. (Google Certified Educator)

Link Pendaftaran     : https://s.id/webinarikmtuban 

Link Youtube           : youtube Komunitas belajar.id Tuban

Terima Kasih

Jumat, 08 Juli 2022

Peran Komunitas Belajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka


Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam dan bahagia
Selamat bergabung di Penggerak Komunitas Belajar KKG Bhakti Wiyata.

Alhamdulillah Kelompok Kerja Guru (KKG) Bhakti Wiyata kita telah lolos sebagai Penggerak Komunitas Belajar Gelombang 3. Pengumuman tersebut dapat Bapak/ Ibu simak pada tautan ini bit.ly/PengumumanKomunitasBelajar. Komunitas belajar ini sebagai wadah belajar yang dapat mendukung guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya untuk dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.

Komunitas belajar ini terdiri dari sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya di Gugus 3 Bhakti Wiyata yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.

Komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka ini berperan untuk:

  1. Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka
  2. Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah dan berbagi praktik baik seputar Kurikulum Merdeka
  3. Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka
  4. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat
Penggerak komunitas diharapkan dapat mendorong peran ini terwujud di dalam komunitas belajar. Penggerak komunitas dapat berbagi tugas dengan rekan anggota komunitas sehingga semua dapat berpartisipasi aktif. Mari, berkolaborasi dan bersinergi untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi. Mari bersinergi, berkolaborasi, dan bergabung di Penggerak Komunitas Belajar KKG Bhakti Wiyata dengan masuk di grup WA komunitas: https://chat.whatsapp.com/EAcQ077oOimDY8MyJCIp2E

Salam Merdeka Belajar
Bergerak, Tergerak, Menggerakkan






Kamis, 07 Juli 2022

Kihajar STEM Tahun 2022

Program Merdeka Belajar mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.

Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek bertugas untuk mengembangkan dan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk Pendidikan.

Sebagai salah satu implementasi Merdeka Belajar, Pusdatin Kemendikbudristek menyelenggarakan KIHAJAR 2022 sebagai salah satu upaya untuk menstimulasi keterampilan 4C (berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dan berkomunikasi) dengan pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa, pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan kebebasan untuk berinovasi.

KIHAJAR STEM merupakan wadah eksplorasi untuk peserta didik pada satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, & SMK/MAK, untuk berfikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dalam mengembangkan project berbasis STEM melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi. KIHAJAR merupakan akronim dari Kita Harus Belajar.

Tujuan diadakannya KIHAJAR STEM 2022 antara lain:

  • meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik
  • menumbuhkan karakter mandiri, jujur, kreatif, kritis, kolaboratif, dan komunikatif
  • memotivasi untuk mendayagunakan TIK dalam pembelajaran

Peserta KIHAJAR STEM 2022 yaitu:

  • peserta adalah tim yang terdiri dari 3 siswa dari setiap satuan pendidikan SD/ MI (kelas 4, 5, dan 6), SMP/ MTs (kelas 7, 8, dan 9), SMA/MA (10, 11, dan 12) dan SMK/MAK (10, 11, dan 12) di Indonesia dan SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri).
  • setiap sekolah dapat mengirim lebih dari 1 tim.
  • setiap peserta akan berkompetisi di provinsi 03 masing-masing di tahap Basic dan Intermediate.

Tahapan KIHAJAR STEM 2022:

  • BASIC (Setiap tim mengerjakan 20 butir soal dalam waktu maksimal 90 menit. 20 tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi masuk ke tahap intermediate.)
  • INTERMEDIATE (20 tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi mengerjakan 20 butir soal dalam waktu maksimal 90 menit. 2 tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi akan masuk ke tahap final.)
  • FINAL (2 tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi akan mengikuti 2 tahapan di babak final, yaitu Video Tematik dan Presentasi.)
Timeline Pelaksanaan KIHAJAR STEM 2022:

  • Registrasi 22 Juni-30 Juli 2022
  • Pelaksanaan tahap basic 31 Juli 2022
  • Pengumuman tahap basic 3 Agustus 2022
  • Pelaksanaan tahap intermediate 14 Agustus 2022
  • Pengumuman tahap intermediate 16 Agustus 2022
  • Kihajar STEM Final 5-25 September 2022 (video tematik)
  • Kihajar STEM Final 17-21 Oktober 2022 (presentasi)
  • Anugerah Gen Kihajar Terbaik (info menyusul)
Apresiasi Kihajar STEM 2022

  • Apresiasi untuk Gen Kihajar Terbaik berdasarkan kategori 4C (Creative, Critical Thinking, Collaborative, dan Communicative)
  • Apresiasi untuk Sekolah Pemenang
  • Sertifikat Pelatihan bagi Guru Pendamping (min. 32 JP)

Download Buku Guru Kurikulum Merdeka Kelas 1

Contoh KOSP Jenjang Sekolah Dasar

Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.

Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah.

Contoh KOSP SD dapat diunduh pada link berikut ini: 

Peran Platform Merdeka Mengajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.

Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka, dalam fitur Mengajar, ada fitur perangkat ajar yang dapat digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan diri, saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Fitur asesmen murid yang dikembangkan untuk membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapanpun dan dimanapun guru berada. Fitur Belajar pada Platform Merdeka Mengajar memberikan fasilitas pelatihan mandiri yang memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Fitur lain dari Belajar adalah Video Inspirasi, fitur ini memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas yang pada akhirnya adalah mengembangkan kualitas dari kompetensinya dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.

Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik. Fitur lainnya adalah Berkarya, dimana fitur ini adalah memberikan “Bukti Karya Saya” yang merupakan best practice dari hasil implementasi pembelajaran terutama terkait best practice pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, guru dan tenaga kependidikan dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi sehingga guru dapat maju bersama.

Platform Merdeka Mengajar yang dikembangkan diharapkan mampu menjadi teman bagi guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan semangat kolaborasi dan saling berbagi. Konten-konten yang dikembangkan oleh kemendikbudristek memberikan pemahaman lebih saat implementasi dan pembelajaran di satuan pendidikan yang telah ikut serta dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.

Mari instal Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android melalui tautan bit.ly/platformmerdekamengajar

Pilihan IKM Jalur Mandiri


Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan IKM yang mengukur bagaimana kesiapan guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka. Pada angket pendataan yang dikembangkan dan diisi oleh guru dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan tidak ada pilihan yang paling benar, semua akan menyesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan. Angket kesiapan memberikan pilihan yang paling sesuai terkait kesiapan satuan pendidikan, dimana semakin sesuai maka semakin efektif Implementasi Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan.

  • Pilihan pertama adalah Mandiri Belajar, pilihan yang memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
  • Pilihan kedua yaitu Mandiri Berubah, pilihan yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. 
  • Pilihan ketiga yang merupakan Mandiri Berbagi, pilihan yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.


Strategi IKM Jalur Mandiri

 

Kurikulum Merdeka yang menjadi kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang dimulai pada 2021 dengan kurikulum yang diterapkan pada Sekolah Penggerak. Pada tahun 2022 ini Kemendikburistek akan mencoba untuk melakukan pendataan yang nantinya akan menjadi dasar pada penerapan Kurikulum Merdeka ini kedepannya.

Ada beberapa strategi Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri yang akan dijadikan tindak lanjut dari kebijakan Kemendikburistek. Strategi pertama, Rute Adopsi Kurikulum Merdeka Secara Bertahap, pendekatan strategi ini adalah bagaimana memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapannya sebagai dasar menentukan pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka serta memberikan umpan balik berkala (3 bulanan) untuk memetakan kebutuhan penyesuaian dukungan Implementasi Kurikulum Merdeka dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Strategi kedua, Menyediakan Asesmen dan Perangkat Ajar (High Tech), pendekatan strategi yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam menyediakan beragam pilihan asesmen dan perangkat ajar (buku teks, modul ajar, contoh projek, contoh kurikulum) dalam bentuk digital yang dapat digunakan satuan pendidikan dalam melakukan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Merdeka.

Strategi ketiga, Menyediakan Pelatihan Mandiri dan Sumber Belajar Guru (High Tech), pendekatan strategi yang juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam melakukan pelatihan mandiri Kurikulum Merdeka yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga kependidikan untuk memudahkan adopsi Kurikulum Merdeka disertai sumber belajar dalam bentuk video, podcast, atau ebook yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).

Strategi keempat, Menyediakan Narasumber Kurikulum Merdeka (High Touch), pendekatan strategi yang digunakan dalam menyediakan narasumber kurikulum merdeka dari Sekolah Penggerak/SMK PK yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Pengimbasan bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau pertemuan luring yang diadakan pemerintah daerah atau satuan pendidikan. Pertemuan luring bisa dilakukan dalam bentuk seminar tatap muka, lokakarya, maupun pertemuan lainnya yang dilakukan di daerah maupun di satuan pendidikan.

Strategi yang terakhir adalah strategi kelima, Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch), komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi pengawas sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik baik adopsi Kurikulum Merdeka di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan.

Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri yang diawali dengan pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek dimaksudkan untuk melihat kesiapan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Harapan dari pendataan ini adalah Kemendikburistek dapat melihat sejauh mana kesiapan satuan pendidikan yang nantinya akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka kedepannya dan tidak memaksakan implementasi secara masif.